Senin, 28 Desember 2009

Askep Psoriasis

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Psoriasis


Psoriasis

Pengertian

Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan; disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner. Psoriasis juga disebut psoriasis vulgaris berarti psoriasis yang biasa, karena ada psoriasis lain, misalnya psoriasis pustulosa.


Etiologi

Etiologi belum diketahui, yang jelas ialah waktu pulih (turn over time) epidermis dipercepat menjadi 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27 hari.Berbagai penyelidikan yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebabnya yang pasti masih banyak dilakukan. Beberapa faktor penting yang disangka menjadi penyebab timbulnya Psoriasis adalah :
  • Genetik
  • Imunologik
  • Stres Psikik
  • Infeksi fokal. Umumnya infeksi disebabkan oleh Kuman Streptococcus
  • Faktor Endokrin. Puncak insidens pada waktu pubertas dan menopause, pada waktu kehamilan membaik tapi menjadi lebih buruk pada masa pascapartus.
  • Gangguan Metabolik, contohnya hipokalsemia dan dialisis.
  • Obat-obatan misalnya beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria, dan penghentian mendadak korikosteroid sistemik.
  • Alkohol dan merokok.

Patofisiologi

Psoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap usia. Perjalanan alamiah penyakit ini sangat berfluktuasi. Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan epidermis dan stratum korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas. Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat. Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat ke bagian permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal ( sisik yang berwarna seperti perak ). Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang abnormal , terutama adenosin monofosfat(AMP)siklik dan guanosin monofosfat (GMP) siklik. Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakit ini. Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhi plak psoriatik belum dapat dimengerti secara jelas.


Manifestasi klinis

Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.
Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata. Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika, serta transparan.

Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner. Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti lilin digores. Pada fenomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan karena papilomatosis. Trauma pada kulit , misalnya garukan , dapat menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis dan disebut kobner.
Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agak khas yang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.

Bentuk Klinis :
  1. Psoriasis Vulgaris
  2. Psoriasis Gutata
  3. Psoriasis Inversa ( Psoriasis Fleksural)
  4. Psoriasis Eksudativa
  5. Psoriasis Seboroik (Seboriasis)
  6. Psoriasis Pustulosa ( Pustulosa Palmoplantar & Pustulosa Generalisata Akut)
  7. Eritroderma Psoriati

Penatalaksanaan Medik

Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang spesifik karena penyebabnya belum jelas dan banyak faktor yang berpengaruh. Psoriasis sebaiknya diobati secara topikal. Jika hasilnya tidak memuaskan, baru dipertimbangkan pengobatan sistemik karena efek samping pengobatan sistemik lebih banyak.

Pengobatan Sistemik
  1. Kortikosteroid ( Prednison )
  2. Obat sitostatik (Metroteksat)
  3. Levodopa
  4. DDS(diaminodifenilsulfon)
  5. Etretinat dan Asitretein
  6. Siklosporin

Pengobatan Topikal
  1. Preparat Ter ( fosil, kayu, batubara )
  2. Kortikosteroid ( senyawa fluor )
  3. Ditranol ( antralin )
  4. Pengobatan dengan peyinaran
  5. Calcipotrio


Pengkajian

Pengkajian 11 Pola Gordon :
  1. Pola Persepsi Kesehatan
    • Adanya riwayat infeksi sebelumya.
    • Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.
    • Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.
    • Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
    • Hygiene personal yang kurang.
    • Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.

  2. Pola Nutrisi Metabolik
    • Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari makan.
    • Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.
    • Jenis makanan yang disukai.
    • Napsu makan menurun.
    • Muntah-muntah.
    • Penurunan berat badan.
    • Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.
    • Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau perih.

  3. Pola Eliminasi
    • Sering berkeringat.
    • Tanyakan pola berkemih dan bowel.

  4. Pola Aktivitas dan Latihan
    • Pemenuhan sehari-hari terganggu.
    • Kelemahan umum, malaise.
    • Toleransi terhadap aktivitas rendah.
    • Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan.
    • Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.

  5. Pola Tidur dan Istirahat
    • Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.
    • Mimpi buruk.

  6. Pola Persepsi Kognitif
    • Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.
    • Pengetahuan akan penyakitnya.

  7. Pola Persepsi dan Konsep Diri
    • Perasaan tidak percaya diri atau minder.
    • Perasaan terisolasi.

  8. Pola Hubungan dengan Sesama
    • Hidup sendiri atau berkeluarga
    • Frekuensi interaksi berkurang
    • Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran

  9. Pola Reproduksi Seksualitas
    • Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.
    • Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.

  10. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress
    • Emosi tidak stabil
    • Ansietas, takut akan penyakitnya
    • Disorientasi, gelisah

  11. Pola Sistem Kepercayaan
    • Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah
    • Agama yang dianut

Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
  1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat psoriasis

  2. Ketakutan berhubungan dengan perubahan penampilan



Intervensi

Diagnosa Keperawatan 1 :

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat psoriasis

Tujuan :
Kerusakan integritas kulit dapat teratasi dalam 3 x 24 jam.

Kriteria Hasil :
  • Area terbebas dari infeksi lanjut.
  • Kulit bersih, kering, dan lembab.

Intervensi :
  • Kaji keadaan kulit
    R/ : Mengetahui dan mengidetifikasi kerusakan kulit untuk melakukan intervensi yang tepat.

  • Kaji keadaan umum dan observasi TTV.
    R/ : Mengetahui perubahan status kesehatan pasien.

  • Kaji perubahan warna kulit.
    R/ : Megetahui keefektifan sirkulasi dan mengidentifikasi terjadinya komplikasi.

  • Pertahankan agar daerah yang terinfeksi tetap bersih dan kering.
    R/ : Membantu mempercepat proses penyembuhan.

  • Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.
    R/ : Untuk mempercepat penyembuhan.

Diagnosa Keperawatan 2 :

Ketakutan berhubungan dengan perubahan penampilan

Tujuan :
Ketakutan teratasi setelah 3 x 24 jam.

Kriteria Hasil :
  • Klien menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fisiologis.
  • Dapat menjelaskan pola koping yang efektif dan tidak efektif.
  • Mengidentifikasi respons kopingnya sendiri.

Intervensi :
  • Kaji ulang perubahan biologis dan fisiologis.
    R/ : Reaksi fisik kronis terhadap stresor-stresor menunjukkan adanya penyakit kronis dan ketahanan rendah.

  • Gunakan sentuhan sebagai toleransi.
    R/ : Kadang-kadang dengan memegang secara hangat akan menolongnya mempertahankan kontrol.

  • Dukung jenis koping yang disukai ketika mekanisme adaftif digunakan.
    R/ : Marah merupakan respon yang adaptif yang menyertai rasa takut.

  • Anjurkan untuk mengekspresikan perasaannya.
    R/ : Dapat mengurangi stres pada pasien.

  • Anjurkan untuk menggunakan mekanisme koping yang normal.
    R/ : Ketepatan dalam menggunakan koping merupakan salah satu cara mengurangi ketakutan.

  • Anjurkan klien untuk mencari stresor dan menghadapi rasa takutnya.
    R/ : Kesadaran akan faktor penyebabkan ketakutan akan memperkuat kontrol dan mencegah perasaan takut yang makin memuncak.

Rabu, 23 Desember 2009

Tukar link yuk









Jejaring Medianers

Indonesia Matters

Blog Catalog

Health Directory

Top of Blog

Networkedblogs

antonwijaya's Profile on Ping.sg


Link Medianers

Attaya

Adi Suryo

Blogernas

Belantara Indonesia

Berita Perawat

Berbagi dan Berusaha

Buditech

Blog Santai

Bayu Blog

Bone Wallpaper

Ceritaku andra

Portal Ilmu Luka

Keperawatan

Kapuk Online

Komite Keperawatan

Indahnya Kehidupan

Selasa, 22 Desember 2009

Dari berita korupsi sampai liga inggris

Santun,ramah dan disenangi semua orang hal yang mudah untuk diungkapkan namun sukar untuk dilaksanakan.Terkadang manusia tak luput dari kekhilafan,berdebat dan perang mulut bukan hal yang langka untuk kita lihat dalam kehidupan sehari-hari,memenangkan suatu perdebatan bukan menciptakan pribadi yang mulia,namun menciptakan jurang yang terjal dalam suatu hubungan atau suatu interaksi

Selasa, 15 Desember 2009

Kita adalah pemenang

Manusia telah berkompetisi yang sangat alot sebelum dia dilahirkan di muka bumi ini.Kenapa demikian?...Sebelum terjadinya ovulasi(pembuahan) dalam rahim ibu,dimana terjadinya pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum mengalami beberapa proses diantaranya:Pertama sel sperma dikeluarkan oleh sang bapak mencapai jutaan sel dan yang akan mengalami proses pembuahan cuma satu,artinya kita telah

Mengejar cita cita

Bingung harus memulai dari mana,bermimpi atau berbuat,yang jelas memimpikan sesuatu yang baik dan dibarengi usaha yang maksimal merupakan langkah jempolan untuk mewujudkan keinginan.Semua orang mengharapkan yang terbaik buat dirinya, juga bercita-cita setinggi langit untuk mendapatkan kehidupan yang layak,baik dengan melakukan usaha maupun dengan menunggu atau dengan tangan dibawah untuk

Dewa penolong penderitaan

Kewibawaanmu!.siapa yang tidak percaya bahwa kau sosok terpelajar.Senyumanmu!.semua orang mengakui bahwa kau adalah dewa penolong.Apapun saran dan nasehatmu,hanya sedikit orang yang mau melanggar karena mereka yakin terhadap petuahmu.Semua orang tau,kau memang sibuk,sibuk dengan keprofesionalanmu,sibuk dengan penemuan baru dan sibuk melayani orang-orang yang bermasalah dengan

Senin, 14 Desember 2009

Jadi perawat bukan pilihan tapi panggilan jiwa

Beragam latar belakang kehidupan, melahirkan multi disiplin ilmu yang pada hakikatnya untuk memajukan derajat kehidupan manusia.Dari sekian banyak jenis keilmuan akhirnya melahirkan banyak jenis profesi.Di bidang kesehatan,profesi keperawatan merupakan yang paling besar dari segi jumlah SDM dan profesi yang paling lama waktunya berinteraksi dengan pasien.

Sebelum lahirnya keperawatan modern

Tips sederhana menjelang operasi terencana bagi pasien


Kesehatan sangat penting bagi manusia sebab tanpa kesehatan yang memadai manusia akan kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.Sehat dan sakit merupakan siklus yang akan dilalui oleh manusia baik yang dipengaruhi keturunan maupun oleh gaya hidup,jika seseorang berada pada siklus sakit dan di diagnosa suatu penyakit yang harus dilakukan tindakan operasi mungkin tips di bawah ini akan

Impotensi iih takut

Kata-kata impotensi sering kita dengar.Impotensi hal yang menakutkan bagi pria dan tidak mengenakan bagi seorang wanita,iya sih…karena nggak berpotensi,siapa juga yang mau. Apa sih sebenarnya impotensi itu?...Menurut Elizabeth J.Corwin dalam buku sakunya, Handbook of Patofisiologi “Impotensi adalah ketidak mampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang dapat timbul sekali-kali ,

Makan terlalu kenyang heartburn akan menanti anda

Jika melihat makanan yang enak-enak apalagi gratis,menggugah selera makan,kadang-kadang seseorang melahap dengan semangat yang akhirnya merasakan nyeri pada daerah dada sebelah kiri bagian bawah.Rasa nyeri tersebut terasa hebat,seperti terbakar yang dapat menyebar kebagian lain seperti daerah punggung,dada dan lengan,nyeri ini biasanya berlangsung 30 sampai 60 menit,dengan posisi setengah duduk