Sabtu, 20 Maret 2010

Kanker paru, jangan ambil ayahku

Jeritan bergemuruh dilorong bangsal, isak tangis, sedu sedan, menghantarkan kepergian bapak tua itu untuk menemui sang khalik. Maafkan kami ayah,kami menyanyangimu, jangan tinggalkan kami,aku belum siap menerima ini, kumohon kembalilah.Bilqis panggilan sehari-harinya, putri cantik dari almarhum bapak tua yang barusan meninggal, tak kuasa menerima kenyataan.

Sabarlah nak! biarkan ayah pergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar