Sabtu, 15 Januari 2011

Enam tahap dalam percintaan

Hubungan percintaan, tentu saja tidak terjadi dengan sendirinya. Selalu ada awal dan akhir. Apakah itu akan berakhir dalam pernikahan atau tidak, sangat tergantung oleh masing-masing pasangan.

Sesungguhnya, dalam percintaan ada tujuh tahapan yang dilewati. Jika kamu beruntung, cukup enam tahapan saja yang dinikmati. Tapi kalau kurang beruntung, ya terpaksa tujuh tahapan itu kamu lewati.


Setiap pasangan pasti mengalami masa-masa sulit dalam melewati tahapan-tahapan tersebut. Dan penyebab terbanyak adalah perselingkuhan.

Tahapan-tahapan apa saja yang dilewati dalam menjalin asmara? Simak penjelasan yang ini:

1. Tahap kegembiraan

Masa ini disebut juga masa ngegombal. Iyalah, ketika asmara berada di puncaknya, si dia menjadi orang yang paling luar biasa. Segalanya nampak indah dan hebat. Jangan bicara logika di sini karena itu tak ada gunanya.

Makanya jangan heran kalau banyak syair cinta yang tidak masuk akal. Langkah pertama ini biasanya berlangsung secara tidak sengaja. Ada yang bertemu di kampus, kantor atau tempat-tempat umum lainnya.

2. Tahap mengkhayal

Kalau pasangan sudah mulai dekat, biasanya mulai masuk ke masa ini. Mereka akan sibuk berandai-andai. Misalnya, seandainya menikah, punya anak, dsb. Dalam tahap ini, sisi buruk pasangan biasanya belum terlihat. Masing-masing berusaha menunjukkan bagian terbaik dari dirinya.

Yang fatal, orang juga cenderung meremehkan sikap negatif pasangannya. Mereka yakin bahwa pasangan akan berubah jika bersamanya. Karena segala sesuatunya kelihatan bagus, pasangan cenderung mendustai diri sendiri.

Banyak kepura-puraan dilakukan hanya agar terlihat hebat di depan si dia. Nah, dusta dan khayalan inilah yang nantinya kerap membuat pasangan bubar di tengah jalan.

3. Tahap penemuan

Tapi yang namanya sikap pura-pura, toh ada batasnya. Tak semua orang sanggup terus bersandiwara. Alhasil, carut-marut pribadi si dia mulai kelihatan. Sisi-sisi negatif si dia, mulai jadi ganjalan. Apalagi kalau pihak luar ikut campur.

Misalnya dengan membocorkan sifat si dia yang sesungguhnya. Kritik tak sedap dari teman dan keluarga juga mulai mempengaruhi. Kamu didorong untuk melihat kekasih dengan mata yang jernih.

Kalau masing-masing pasangan tidak berusaha untuk bertoleransi, menekan ego, mustahil rasanya hubungan bisa berlanjut.

Pasangan yang mau saling mengerti, biasanya dapat menyelesaikan masalah tanpa harus merusak hubungan yang telah terjalin. Di tahap ini pula, kesempatan untuk mengubah pasangan terbuka lebar.

4. Tahap kekecewaan

Tiba-tiba kok si dia berubah. Itu hal biasa yang kita ungkapkan jika sedang kec

ewa pada kekasih. Tapi itu sebetulnya perubahan itu bukan pada pasangan, melainkan perspektif kamu. Dulu kamu melihat larangannya untuk ini-itu sebagai tanda sayang. Tapi kini, kamu menganggap hal tersebut merupakan kekangan.

Tahap ini menjadi pemicu instrospeksi diri. Mencoba untuk menerima bahwa sikap itu merupakan suatu kewajaran. Tidak ada manusia yang sempurna. Namun sebagian pasangan yang telanjur kecewa, ada pula yang memutuskan menamatkan hubungannya.

5. Tahap kompromi

Ini biasanya untuk hubungan yang semi serius. Saling menyesuaikan diri satu sama lain, menerima perbedaan yang ada serta kesediaan untuk memaafkan.

Dalam tahap ini pasangan dituntut untuk saling percaya dan meyakini bahwa tiap masalah pasti ada jalan keluarnya, jika mau bersama. Capek memang, tapi ini bayarannya jika ingin bahagia bersama si dia.

6. Tahap bersatu

Wah, ini yang ditunggu-tunggu. Pernikahan, pertunangan atau hidup bersama merupakan salah satu diantaranya. Di tahap ini, pasangan biasanya sudah saling percaya. Betapapun buruknya nasib yang menimpa, kamu dan pasangan tidak akan terguncang. Semua itu malahan makin merekatkan hubungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar