Kamis, 08 April 2010

Kanker Serviks

KANKER SERVIKS

Kasus

Di dunia, setiap 2 menit, seorang wanita meninggal akibat kanker serviks, di Indonesia, setiap 1 jam (Ferlay J et al. Globocan 2002. IARC 2004). Sementara ketidaktahuan para wanita akan ancaman kanker serviks juga turut membantu banyaknya wanita yang meninggal akibat penyakit ini.
Menurut survei yang melibatkan 5.423 wanita Asia dan dilakukan pada 9 negara, termasuk Indonesia, terbukti hanya 2 persen wanita yang mengetahui bahwa infeksi HPV merupakan penyebab kanker serviks. Jadi pengetahuan perempuan mengenai penyebab kanker serviks masih sangat minim.
Kanker Leher Rahim (serviks)
  1. Berada di bagian depan rahim
  2. Keluhan: Perdarahan, keputihan, nyeri panggul
  3. Bisa ditularkan pada mereka yang sudah aktif secara seksual
  4. Tidak berdasarkan keturunan, tapi karena virus HPV (Human Papilloma Virus)
  5. Bisa dideteksi dengan tes PAP (PAP Smear) dan tes IVA
  6. Vaksinasi HPV
Kanker Badan Rahim
  1. Keluhan: Perdarahan
  2. Biasanya terjadi pada wanita di atas usia menopause
  3. Bisa terjadi pada keturunan
  4. Dideteksi dengan USG
  5. Tak ada vaksinasi untuk mencegah penyakit ini
Faktor

Adapun faktor-faktor risiko yang meningkatkan seorang wanita terkena kanker serviks adalah;
  1. Wanita yang menikah muda (di bawah 20 tahun)
  2. Memiliki partner seksual lebih dari satu
  3. Infeksi menular seksual
  4. Merokok
  5. Defisiensi vitamin A, C, dan E.
Namun, ini tak menutup kemungkinan penularan terjadi pada wanita yang melakukan hubungan seksual dengan satu pasangan saja, masih terdapat faktor-faktor lain yang bisa menularkan virus HPV. Antara lain jika kita duduk di toilet umum yang sebelumnya diduduki oleh penderita kanker serviks.
Oleh sebab itu, Dr. Laila menyatakan bahwa adalah lebih aman untuk buang air di toilet jongkok. Sementara pada pria, HPV bisa menyebabkan kanker mulut, kutil kelamin, kanker penis, dan dubur.

Gejala

Kebanyakan infeksi HPV berlangsung tanpa gejala, sehingga kebanyakan wanita tak akan menyadari dirinya sedang terinfeksi HPV. Adapun gejala kanker leher rahim adalah;
  1. Perdarahan pervaginaan (namun tak berarti seorang wanita yang mengalami perdarahan terkena kanker leher rahim)
  2. Keputihan bercampur darah dan berbau
  3. Nyeri panggul
  4. Tidak dapat buang air kecil
Maka adanya deteksi sejak dini amatlah penting. Jika kanker serviks ditemukan dalam tahap pra kanker, maka masih terdapat potensi untuk kesembuhan. Tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui kemungkinan kanker serviks adalah dengan melakukan tes Pap (mengambil lendir dari serviks untuk dites di laboratorium), tes HPV-DNA (tes biomolekuler), Kolposkopi (alat pemeriksaan berupa teropong), dan tes IVA (tes menggunakan asam asetat 3-5 persen, murah dan bisa dilakukan dengan tenaga kesehatan siapa pun yang terlatih).
Berdasarkan penelitian, terbukti bahwa vaksin yang menargetkan HPV tipe 16 dan 18 berpotensi mencegah lebih dari 70 persen kasus kanker serviks di dunia.
Diterangkannya, sesuai panduan perhimpunan dokter ahli onkologi Indonesia, vaksin HPV ditujukan untuk perempuan usia 10 tahun sampai dengan 55 tahun, dengan jadwal pemberian 3 dosis, yaitu bulan ke-0, bulan ke-1, dan bulan ke-6. Saat ini harga vaksinasi berkisar antara Rp 600.000 ke atas.
HPV sangat mudah ditularkan. Penularannya tidak harus melalui hubungan seks melainkan dapat hanya melalui kontak kulit kelamin. Kondom memang dapat mengurangi risiko penularan HPV tetapi tidak memberikan perlindungan 100 persen terhadap infeksi HPV. Sehingga setiap perempuan tetap berisiko terkena infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Sumber
  • http://pikkr.wordpress.com/2010/02/20/kanker-seviks/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar